Psoriasis merupakan penyakit peradangan kronik pada kulit yang disebabkan oleh pembentukan kulit
baru yang lebih cepat daripada yang seharusnya. Penyakit ini disebabkan oleh faktor imunologis dan
diduga berhubungan dengan faktor genetik, penyakit autoimun, dan faktor lingkungan lainnya. Kasus
psoriasis terjadi dengan jumlah yang hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Meskipun dapat
terjadi pada segala usia, psoriasis lebih sering ditemukan pada usia dewasa.
Terdapat beberapa varian klinis psoriasis, namun yang paling sering dijumpai adalah varian psoriasis
vulgaris. Gejala klinis yang khas dari psoriasis vulgaris adalah adanya bercak merah pada kulit yang
bersisik tebal dan dapat disertai rasa gatal ringan. Bercak ini dapat ditemukan pada kulit kepala, siku,
dan lutut. Walaupun demikian, psoriasis dapat terjadi pada kulit seluruh tubuh, termasuk telapak
tangan, telapak kaki, kuku, dan bahkan genital.
Penyakit psoriasis dapat dikontrol, namun tidak dapat disembuhkan. Tujuan pengobatan psoriasis
adalah untuk meredakan gejala dan meringankan kondisi pasien. Beberapa pengobatan yang dapat
digunakan untuk psoriasis antara lain pengobatan topikal (obat oles), terapi sinar, dan obat oral.
Pemilihan terapi yang digunakan disesuaikan dengan derajat beratnya penyakit. Psoriasis derajat ringan
dapat diobati dengan pengobatan topikal saja. Pada psoriasis sedang atau berat, dibutuhkan tambahan
terapi sinar menggunakan sinar ultraviolet (UV) B dan atau obat oral.
Saat ini, tersedia dua kategori obat oral yang digunakan untuk psoriasis. Kategori obat yang pertama
adalah obat sistemik yang konvensional. Obat ini menekan sistem imun secara luas sehingga proses
inflamasi/peradangan berkurang dan gejala pun diharapkan hilang. Contoh obat jenis ini adalah
metotreksat dan siklosporin. Obat ini memiliki banyak kontraindikasi dan risiko efek samping, sehingga
penggunaannya harus dibawah pengawasan ketat oleh dokter spesialis kulit.
Jenis obat kedua yang digunakan untuk psoriasis adalah agen biologis. Obat ini tergolong lebih baru dan
harganya relatif lebih mahal. Berbeda dengan obat sistemik konvensional, agen biologis hanya menekan
sebagian proses spesifik dari sistem imun yang berkaitan dengan penyebab psoriasis. Dengan demikian,
efek samping yang diakibatkan oleh penekanan sistem imun secara keseluruhan bisa dihindari. Contoh
obat kategori ini adalah secukinumab, ustekinumab, dan adalimumab. Penggunaan obat ini juga harus
dalam pengawasan dokter spesialis kulit.
Psoriasis memang bersifat kronik kambuhan dan tidak bisa disembuhkan. Namun, penyakit ini dapat
dikontrol. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit yang tepat untuk mendapatkan
penanganan psoriasis yang terbaik.