By dr. Nevristia Pratama, Sp.DVE
Kita semua tahu betapa pentingnya memakai sunscreen untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UV). Namun, tahukah Anda bahwa sinar UV bukan satu-satunya ancaman dari paparan matahari yang bisa merusak kulit? Selain UV, visible light (cahaya tampak) dan infrared (infra merah) juga dapat berkontribusi terhadap kerusakan kulit, termasuk mempercepat proses photoaging.
Sebagai dermatologist, saya ingin menekankan pentingnya mewaspadai dua jenis sinar ini, yang meski tidak selalu terasa, namun bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kecantikan kulit kita.
Apa Itu Visible Light dan Infrared?
Visible Light (Cahaya Tampak) : Bagian dari spektrum elektromagnetik yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Contoh dari visible light adalah sinar dari matahari, layar smartphone, komputer, dan lampu-lampu di rumah. Meskipun kelihatannya tidak berbahaya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cahaya biru (blue light) dari visible light dapat menyebabkan hiperpigmentasi dan photoaging.
Infrared (infra merah) : Jenis sinar yang tak terlihat oleh mata manusia, tetapi kita bisa merasakannya sebagai panas. Infrared terbagi menjadi dua jenis, yaitu IR-A dan IR-B. Paparan infrared, terutama IR-A, bisa menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan stres oksidatif yang mempercepat kerusakan kolagen dan elastin.
Bagaimana Visible Light dan Infrared Menyebabkan Photoaging?
Kebanyakan dari kita hanya fokus pada efek negatif sinar UV, padahal visible light dan infrared juga berperan dalam merusak kulit. Visible light, terutama sinar biru, dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit, terutama pada mereka yang memiliki kulit berwarna atau kulit sensitif. Ini karena visible light bisa memicu produksi melanin berlebih, yang menyebabkan timbulnya flek.
Sementara itu, infrared dapat menyebabkan penuaan dini dengan cara meningkatkan suhu kulit dan menyebabkan peradangan. Panas yang dihasilkan oleh infrared juga dapat memicu kerusakan pada kolagen dan elastin, yang mempercepat munculnya garis halus, kerutan, dan kulit kendur.
Mengapa Sunscreen Juga Harus Melindungi dari Visible Light dan Infrared?
Kebanyakan sunscreen yang beredar di pasaran hanya melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Namun, dengan semakin banyaknya bukti bahwa visible light dan infrared juga dapat merusak kulit, penting untuk memilih sunscreen yang memberikan perlindungan spektrum luas.
Beberapa langkah lain yang bisa Anda lakukan untuk melindungi kulit dari visible light dan infrared:
- Gunakan Tinted Sunscreen
Tinted sunscreen yang mengandung iron oxide tidak hanya memberikan coverage alami, tetapi juga melindungi kulit dari sinar biru yang berasal dari cahaya tampak. Ini sangat penting bagi mereka yang bekerja di depan layar komputer atau gadget setiap hari.
- Pakai Sunscreen dengan Antioksidan
Pilih sunscreen yang diperkaya dengan antioksidan (seperti vitamin C, vitamin E, atau niacinamide) untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan akibat infrared. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas yang dihasilkan dari paparan sinar infrared, menjaga kulit tetap sehat dan muda.
- Hindari Paparan Langsung dari Gadget
Jika memungkinkan, kurangi waktu di depan layar gadget atau gunakan filter blue light untuk melindungi kulit dari paparan sinar biru.
- Kenakan Topi atau Payung
Fisik perlindungan juga penting! Selain sunscreen, topi lebar atau payung dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar langsung yang mengandung visible light dan infrared.