pin uppinuphttps://pin-up-aze.com/https://pinup-play.in/

Jerawat pada Pra-Remaja dan Remaja: Apa harus diobati?

Jerawat pada Pra-Remaja dan Remaja: Apa harus diobati?

BY dr. Rika Andriani, Sp.DVE

Jerawat adalah kondisi yang sangat umum terjadi pada sebagian besar orang, terutama pada masa remaja. Sekitar lebih dari 90% remaja (usia 12 -20 tahun) diperkirakan pernah mengalami kondisi jerawat. Namun, saat ini jerawat juga umum ditemukan pada golongan usia pra-remaja (usia 7  – 12 tahun). Penyebabnya diduga berhubungan dengan pubertas yang lebih cepat, adanya riwayat genetik jerawat dalam keluarga, dan gaya hidup ( konsumsi produk susu, kurangnya tidur, penggunaan produk skincare  atau make up  yang tidak sesuai, dan stress).

Saat seseorang memasuki masa pubertas, terjadi peningkatan hormon seks yang disebut androgen. Kelebihan hormon tersebut menyebabkan kelenjar minyak menjadi terlalu aktif, membesar, dan memproduksi terlalu banyak minyak atau sebum. Akibatnya, pori-pori atau folikel rambut menjadi tersumbat. Peningkatan minyak juga menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri yang disebut Cutibacterium acnes dan peradangan. Semua hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gambaran whitehead, blackhead, papul (bintil merah), pustul (lenting isi nanah), atau nodus (benjolan merah besar yang cenderung nyeri) pada kulit wajah, dada, atau punggung. Jerawat yang lebih sering dialami oleh remaja dan pra-remaja adalah tipe komedonal (whitehead dan blackhead).

Berbagai studi menunjukkan bahwa jerawat pada masa pra-remaja dan remaja dapat memengaruhi kualitas hidup. Lebih dari setengah pasien remaja dengan jerawat ringan mengaku malu dengan kondisi jerawat yang terjadi dan mengalami penurunan rasa percaya diri. Apalagi mengingat jerawat dapat meninggalkan bekas berupa bekas kehitaman (hiperpigmentasi pasca inflamasi), bekas kemerahan (eritema pasca inflamasi), skar atrofik (bopeng), skar hipertrofik (skar yang menonjol), atau keloid. Risiko terjadinya bekas akan meningkat jika jerawat tidak ditangani dengan baik dan segera. Penanganan untuk bekas ini akan memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal daripada penanganan jerawat itu sendiri. Oleh sebab itu, jerawat pada kelompok usia ini tidak dapat dianggap sepele dan harus segera diobati.

Perawatan kulit berjerawat harus meliputi cleansing, acne treatment, dan proteksi dari sinar matahari. Pilih pembersih wajah/sabun yang diformulasikan untuk kulit berminyak, berjerawat, dan bersifat non-komedogenik. Acne treatment  yang dapat dipilih antara lain yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida. Sedangkan sunscreen yang dipilih sebaiknya yang bertipe physical (memiliki kandungan utama zinc oxide atau titanium oxide) sehingga minim bahan kimia yang dapat mengiritasi jerawat. Penggunaan moisturizer harus mempertimbangkan jenis kulit. Jika sudah terlalu berminyak, moisturizer tidak harus digunakan. Sedangkan jika kulit sensitif atau kering, moisturizer boleh diaplikasikan pada kulit.

Pola hidup juga merupakan hal yang perlu dimodifikasi. Makanan yang mengandung susu dan turunannya (keju, mentega, coklat) dan makanan dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi sebaiknya dihindari. Tidur sebaiknya dilakukan sebelum jam 11 malam dan memenuhi kecukupan 8 jam per hari. Pengelolaan stress juga dapat membantu perbaikan kondisi jerawat. Penggunaan make up sebaiknya dihindari atau setidaknya dibatasi.

Jika tidak mengalami perbaikan setelah melakukan perubahan gaya hidup dan mencoba berbagai produk jerawat yang dijual bebas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Bmderma memiliki berbagai pilihan produk dan perawatan jerawat yang disesuaikan dengan kulit pra-remaja dan remaja.

Schedule a meeting with our doctor.

© BMDERMA 2024. Copyright by PT Awet Cantik Bahagia