Treatment filler merupakan salah satu treatment terbaik untuk anti-aging. Salah satu sign of aging yang paling nyata terlihat adalah hilangnya volume wajah, ini disebabkan fat pads yang berkurang. Selain itu, kulit juga kehilangan kolagen dan hidrasi sehingga menjadi kendur dan terbentuklah kerutan wajah yang statis.  

Filler sendiri berupa gel yang di-injeksi dibawah lapisan kulit untuk mengembalikan volume wajah yang hilang, menghaluskan kerutan statis, dan memperbaiki kontur wajah sehingga wajah tampak lebih muda dan simetris.   

Ada beberapa jenis filler yang sudah FDA approved yang sering kita temui di klinik aesthetic. ada jenis yang dapat di-dissolve (dihilangkan), ada jenis yang tidak dapat di-dissolve. Filler yang bisa di-dissolve dapat dilarutkan oleh substansi lain apabila pasien ingin mengkoreksi hasil filler atau menghilangkan filler bila terjadi komplikasi. Mari kita simak tipe filler FDA approved yang paling sering digunakan dibawah ya!

1. Filler Hyalurunoic acid (HA)
   1. HA merupakan substansi yang secara alamiah ditemukan di dalam kulit. Fungsi HA adalah untuk menarik air kedalam kulit sehingga kulit terhidrasi cukup dan membuat tampak lebih plump dan sehat. Filler berisi HA merupakan filler yang paling sering ditemukan di klinik aesthetic, karena hasil yang natural, dengan resiko paling rendah. Hasil filler HA tidak permanen, akan diabsorbsi tubuh sendiri dalam 6-12 bulan.
   2. Bisa dissolve: BISA. dengan enzim hyaluronidase, bisa dikerjakan dokter di klinik.

2. Filler Calcium Hydroxlapatite (CaHA)
   1. CaHa juga merupakan substansi alamiah yang ditemukan di tubuh manusia, terutama di dalam tulang. CaHa dapat menstimulasi produksi kolagen alamiah di kulit, sehingga seringkali digunakan untuk anti-aging, juga bisa memperbaiki scar jerawat yang bopeng mendalam. Hasil filler CaHa tidak permanen, akan diabsorbsi tubuh sendiri dalam 12 bulan.
   2. Bisa dissolve: TIDAK, menunggu tubuh absorbsi sendiri.

3. Poly-L-Lactic Acid (PLLA)
   1. PLLA juga merupakan substansi alamiah yang ditemukan di tubuh manusia. Mekanisme kerja PLLA mirip dengan CaHa yaitu bisa menstimulasi produksi kolagen alamiah di kulit. Hasil filler PLLA tidak permanen, Hasilnya bisa bertahan 2 tahun.
   2. Bisa dissolve: TIDAK, menunggu tubuh absorbsi sendiri.

Untuk mengetahui jenis filler apa yang cocok buat kamu, konsultasikan ke dokter ya. Dan,  pilihlah dokter yang sudah ahli di bidangnya dan mengerti anatomi tubuh agar terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.